Wednesday, October 21, 2009

New President Man

Setelah menyaksikan keriuhan pemilihan anggota kabinet rasanya cukup gatal untuk tidak berkomentar. Pro-kontra pemilihan biasa saja. Toh semuanya kembali pada hak presiden.


Secara cepat, figur-figur yang dipilih kali ini tampak karakter kerja keras begitu menonjol. Para pembantu presiden di bidang ekonomi terlihat adalah orang-orang bekerja sangat detil. Karakter ini juga memberi harapan perubahan ekonomi riil akan berjalan.

Kalau menilik kompetensi, sepertinya pengetatan anggaran belanja menjadi tema besar managerial kabinet kali ini. Dari sisi capaian Millenium Development Goal yang dituju juga bukan hal yang sulit untuk dilampaui dalam kurun dua tahun, karena sebagian besar sudah matang oleh kabinet sebelumnya. Kabinet kali ini sepertinya betul-betul akan mempercepat recovery ekonomi dalam rentang 2 tahun ke depan. Dari sini, bisa ditebak, akan ada reshuffle kabinet setelah 2 tahun mendatang. Ketika konstelasi politik mulai bergerak pada persiapan pilpres.

Apresiasi besar perlu diberikan ke presiden dan tim yang telah bekerja menyusun program kerja lebih rinci dari sebelumnya.



Baca Lebih Lanjut......

Thursday, July 23, 2009

Her in my memories remain

Mengenang mungkin hal yang amat menyenangkan di sela-sela waktu lengang. Untuk itu izinkan aku untuk membagi kenangan tentang seorang teman ini, semoga cukup menyenangkan.

Suatu malam di waktu lampau, seorang teman dekat pernah bercerita tentang cinta monyet. Menurut ibunya, cinta monyet itu hanyalah sekadar kegiatan temporer anak muda belasan tahun, sehingga bila cinta itu hilang yang tersisa di antara dua anak muda tadi hanya monyet saja. Ketika mendengar cerita ini, aku menduga ini merupakan pertanyaan tentang status pertemanan yang sedang dijalani, maka dengan lugu aku tidak meladeni gurauan ini. Saat itu aku suka dengan berteman dekat, just it. Hari ini ketika melihat sosok teman dekat ini dari kejauhan, sering kali rasa kangen menghampiri aku. Mungkin rasa kangen ini residu dari rasa yang tertanam. Doi memang teman dekat pertama yang aku jalin. Dan bila rasa kangen itu menghampiri, sering kali aku bergumam, ini kah monyet yang tertinggal atau cinta yang tertinggal.

Di lain waktu, kala mendekati saat "lost contact" terjadi, aku pernah bilang, tetaplah menjadi bintang di langit yah. Saat itu, rasa sedih serta kehilangan begitu menggemuruh, tapi dengan sadar aku harus realistis, lost contact itu harus terjadi. Saat itu yang melintas sebenernya cuplikan syair padi, kok yang keluar kata-kata itu, Sedih banget kali ya. Simplenya sih aku sadar, kalau dia jadi " bintang" di langit, dari kejauhan aku tetap dapat mengagumi keindahannya. Kalo sekarang, pertanyaan yang timbul, ini monyet yang tertinggal yah ?

Di waktu lain, aku pernah iseng membongkar puisi seorang teman dan menyusun ulang dan ndilalah malah jadi puisi yang bagus, puisi ini menceritakan kesan kehangatan pertemanan yang masih tersimpan dan kangen yang terselip hingga ke mimpi. Aku masih inget, secara tidak sengaja puisi ini mencuplik namanya. Lantas puisi inipun dipublikasi dan waktu itu banyak yang bilang romantis. Untung jadi puisi, jadi cerita indah yang tertinggal itu absurd, seperti puisi itu. Hehehehe.. Kekasihku aja gak pernah kubikinin puisi, malah dia yang menginspirasi puisi.. Kalo sekarang sih, paling bergumam, kekasihku lebih konkrit dari dia.. Hehehehe…

Sewaktu mau lulus, aku sempet denger selentingan lucu tentang aku dan dia, anehnya selentingan ini beredar di kalangan terbatas - sangat-sangat terbatas -, waktu itu aku cuek abis dengan selentingan ini.. Selentingan ini isinya mendiskreditkan aku, kalau aku itu out of mind gitu .. Beraninya deket-deket ama dia.. Dan anehnya selentingan ini hanya beredar di kalangan terbatas, teman2 kampus asal sma.. Hehehe.. Karena waktu itu aku udah totally lost contact, so cuek aja toh.. Lagian di sampingku udah ada kekasih yang lebih konkrit.. Dan aktifitas kemahasiswaan yang segudang.. Sekarang kalau inget itu, suka senyum-senyum sendiri…. Kok bisa muncul selentingan kayak gitu.. Lagian saat mau lulus.. Dia hanyalah cerita lama.. Dia hanya teman.. Dan teman seperti juga keluarga.. Banyak hal yang tidak terduga sering kita dapati, tapi itu tetap menghibur..

Lepas dari realitas, jujur aku akui, dia memang mempesona, menarik, baik dan rendah hati.. Tapi dia hanyalah cerita lama.. Kembali ke realitas.. Setidaknya aku cukup commit dengan komitmen, pacar pertamaku adalah istriku.. Hehehe.. Susah bo', banyak banget godaannya.. Untung komitmen ini muncul waktu aku minta istriku sekarang untuk jadi pacarku.. Berbekal komitmen ini, alhamdulillah sampai sekarang hampir 12 tahun cinta ini terjaga.. Sekarang, bila beberapa cerita lama itu menggelitik hadir, cukup menyenangkan mengisi waktu lenggang…. Yups.. Our friendship memang layak untuk dikenang.. Just it…

Jakarta, july 24 2009

Baca Lebih Lanjut......

Tuesday, July 21, 2009

what is an old story

" I can still recall, our last summer, I still see it all, our last summer, walks along the seine, laughing in the rain, our last summer, Memories that remain."

Telah tiga hari ini, cerita lama itu menyeranta dengan sebuah pesan singkat," Hi". Pesan yang demikian ramah layaknya senyum monalisa, menggoda untuk bertegur sapa, "Hi". Cerita itu menyangkut aku dengan keluguan dan sifat pemalu bahwa secara sengaja menyatakan perasaannya pada wanita dikala usia belasan. Pernyataan yang tidak juga lengkap, karena hanya cukup berseru, tanpa ingin tahu gema dari seruan itu, dan pesan dari masa lalu itu lepas dari sang wanita, yang diseru bahwa ia begitu mempesona, tanpa pernah berani untuk tahu apakah dia merasakan getar-getar yang sama.

1992, tarikh itu ternyata dicatatkan. Selama itu kata seru itu mungkin mengendap, tanpa ada yang menyentuh ulang, seperti pesan dalam sebuah botol yang dilempar ke lautan. Seruan itu telah lama mengapung di lautan kehidupan, hingga di 2009, semenanjung juli, menghantarkannya merapat di pantai pengakuan.

2009 tentu berbeda dengan 1992. Latarnya tentu juga berbeda. Jika di tahun 1992, Latarnya berupa bis kota dengan bangku paling muka, sepanjang jalan sekolah hingga tengah kota. 2009, latarnya berupa gedung pencakar langit dalam kawasan bisnis terkemuka, di tengah ruang kerja seorang pekerja proyek dengan tumpukan berkas, tempelan jadwal serta catatan dan pikuk tengat akhir pekerjaan. Melalui latar yang berbeda itu, pengakuan itu terbentang.
Implikasi pengakuan itu juga demikian berbeda, bila di 1992 pengakuan itu terbentang, tentu cukup mudah menemukan sepasang anak muda bercengkerama dan bertukar mimpi selama sekolah. Lain halnya di 2009, ketika pengakuan itu terbuka, dua sosok dewasa dengan keluarga masing-masing hanya bisa tersenyum simpul, karena keduanya telah terikat di sisi berlawanan dengan mimpi yang lebih banyak dan harapan yang semakin tidak konvergen.

Sepanjang rentang tahun-tahun itu begitu banyak hal besar telah terjadi , gerakan mahasiswa 1998, empat kali pergantian presiden, perjalanan karir yang panjang dari bandung - jakarta - makassar- surabaya hingga ke jakarta kembali, serta banyak hal yang mempertegas sketsa untuk jadi lukisan penuh warna. Rentang waktu itu telah mengenalkan rasa suka, kangen, cemburu, rindu, letih, lunglai, putus asa, ataupun optimis penuh semangat, serta menempa keyakinan, keberanian, tekad, tanggung jawab, juga mimpi besar.

Jelas rentang waktu itu telah membentuk jiwaku yang berbeda dengan sebelumnya, jiwa dengan ambisi yang bergolak saat peluh keringat bertemu dengan laras senjata, saat keberanian terasah oleh kenekatan, saat cinta menyelimuti idealisasi, saat jalan-jalan bandung - jakarta - yogya membakar jati diri, saat goresan pikiran mulai menyibak dan disuarakan ,saat keyakinan itu tumbuh bahwa tujuan hidup selanjutnya adalah untuk mengubah dunia, mengubah Indonesia menjadi lebih baik, sejahtera dan berkeadilan, dengan pertumbuhan kebaikan bagi semua warganya.

Sepanjang rentang itu juga aku melihat dia berbakti menyembuhkan sakit yang diderita orang banyak, tertawa lepas menggembirakan yang bersedih, ataupun tergopoh-gopoh untuk keselamatan makhluk lainnya. Sepanjang rentang itu, dua dunia telah terbangun dan berjalan paralel dalam domain Indonesia. Dua dunia berbeda yang saling menghormati satu dan lainnya. Dua dunia yang diyakini.

" I have a dream, a song to sing, to help me cope with anything, if you see the wonder of the fairy tale, you can take the future, even if you fail, I believe in angels, something good in everything I see, I believe in angels when I know the time is right for me, I'll cross the stream, I have a dream."

Demikianlah sebuah cerita lama dengan begitu banyak hikmah. Cerita ini mengantarkan aku atas pemahaman bahwa silaturahim itu terjalin dan terjaga oleh sebuah cinta yang lebih universal, 'kita berteman'. Sungguh Tuhan memang telah memberikan kehidupan yang menyenangkan, lalu akankah kita lupa untuk bersyukur atas apa yang telah diciptakan untuk kita.
Jakarta, july 2009

Baca Lebih Lanjut......

Thursday, May 14, 2009

Medio May 2009

Entah telah berapa kali kucoba menghindar. Citra itu tetap saja hadir, tiap sudut seakan bercerita. Tiap halaman seakan mengkabarkan. lalu pada malam ini, ku coba melalui gelegak pesta dan senda gurau yang juga sia-sia.


setelah sekian tahun tak tertengok, ruang sepi di kalbu seperti ada penghuninya. Ia datang suatu waktu dan menyusun cerita-cerita ringan di pojok ruang sepi itu. Aku juga tak begitu hirau, hingga perjumpaan terjadi dan secepat itu juga ia mengisi ruang sepi ini.

Lain waktu berikutnya ia menyapa dengan sambil bergurau, siapa suruh menyimpan kangen. Gurauan itu menghujam dan menyentak. Betul lama ku tak merasakan apa itu kangen. Lantas dengan asal ku jawab saja, kalau kangen biasanya kusibukkan diri.

Sampai suatu malam, aku tersudut dan harus menutup ruang itu selamanya. Betul aku rindu, karenanya ku berdoa semoga kau diberi kebahagian di dunia mu.


Baca Lebih Lanjut......

Wednesday, April 08, 2009

Oracle Delivers World Record Java Virtual Machine Performance for an x86-Based System on Linux with SPECjbb2005 Benchmark

Oracle® JRockit on NEC Delivers Up To Three Times More Performance than Competing Sun JVM and IBM JVM Results

Redwood Shores, CA - March 16, 2009

News Facts

Today, Oracle announced that Oracle® JRockit, Java Virtual Machine (JVM), achieved a world-record performance for an x86-based system running Linux on the SPECjbb2005 benchmark, (1) an industry-standard measurement of server side Java-based application performance.

Oracle JRockit delivered 2,150,260 SPECjbb2005 bops, running on a 16-socket NEC Express5800/A1160 with a six-core Intel® Xeon® X7460 2.67 GHz processor, and 256 GB RAM on Linux.(2)

The result delivered more than two times higher performance than the top SPECjbb2005 benchmark results on x86 using Sun JVM (3) and nearly three times higher performance than IBM JVM. (4) Additionally, this Oracle JRockit result outperforms similarly sized RISC systems based on Sun JVM running on Sun SPARC by 163 percent (5) and IBM JVM running on IBM POWER by 40 percent. (6)

Oracle JRockit integrates technology from Oracle Fusion Middleware and BEA Systems and illustrates the rapid progress that Oracle is making in combining industry-leading technologies from the two companies into a unified product offering.

The Oracle JRockit family of products, a key component of Oracle Fusion Middleware, provides a comprehensive portfolio of Java runtime solutions that includes the industry's fastest solution for standard Java. (7) Oracle JRockit is a high performance Java Virtual Machine developed to help ensure reliability, scalability, manageability and flexibility for Java applications. Oracle JRockit enables a new level of performance for Java applications at significantly lower costs to the enterprise.

SPECjbb2005 (Java Server Benchmark) developed by the Standard Performance Evaluation Corporation, is a benchmark for evaluating the performance of server side Java. SPECjbb2005 evaluates the performance of server side Java by emulating a three-tier client/server system (with emphasis on the middle tier). The benchmark exercises the implementations of the JVM (Java Virtual Machine), JIT (Just-In-Time) compiler, garbage collection, threads and some aspects of the operating system. It also measures the performance of CPUs, caches, memory hierarchy and the scalability of shared memory processors (SMPs).

Supporting Quotes

“Performance is critically important to our customers and Oracle is committed to ensuring that our solutions perform to exceptional standards,” said Juan Loaiza, senior vice president, Systems Technology, Oracle. “Industry benchmarks such as this showcase the extreme speed of Oracle JRockit and Oracle's family of Java runtime solutions, key components of Oracle Fusion Middleware. Oracle JRockit with the NEC Express5800/A1160 is a combination well-suited for demanding application environments.”

“We are proud of this new world record. We believe that this further proves NEC’s advanced server technology, integrated with powerful Oracle JRockit software, demonstrates the full potential of Xeon-based platforms,” said Yukio Ito, senior vice president, NEC Corporation. “The NEC Express5800/A1160 server is an ideal choice for customers who want to consolidate their middleware applications on a single industry-standard server with the advanced reliability that meets increasing demands of business critical applications.”

"Intel is pleased to expand our work with Oracle, given our established relationship with BEA, to optimize Oracle JRockit on Intel hardware," said Kirk Skaugen, vice president and general manager of Intel's Server Platforms Group. "These results demonstrate the leadership of Intel® Xeon® 7400 series platforms on Java workloads and are yet another example of how great teamwork provides value to our joint customers when migrating off of competing RISC alternatives."

Baca Lebih Lanjut......

Friday, March 20, 2009

Sekadar header

Pengguna email yahoo mungkin terbiasa dengan tampilan baru di yahoo mail. Dengan ragam bingkai dan tabulasi pesan yang dibaca, Yahoo berusaha untuk tampil seperti tampilan email client lainnya. Bahkan terdapat enhancement fitur dengan menanamkan link untuk chat sembari membaca dan membalas email.

Fitur baru ini rupanya merupakan hasil elaborasi mendalam tentang kebiasaan dasar dari jejaring sosial. Bagi yang akrab dengan facebook, twitter, friendster, yahoo, ataupun gtalk, kebutuhan informasi dasar selalu disajikan dalam bentuk short message yang sifatnya instan. baik info tersebut soal status, opini, ataupun sekadar iklan mini. Ke-instan-an ini juga terkait dengan kebiasaan dasar jejaring sosial, yaitu percakapan.

Merespon itu semua tentu dibutuhkan adaptasi kebiasaan terutama dengan pengayaan konten dan fitur yang disajikan. Adaptasi ini terasa menyulitkan ketika infrastruktur jaringan berada di batas minimum. Apapun itu adaptasi kebiasaan ini agak menyulitkan ketika dikombinasi dengan kebiasaan memberikan komentar panjang dan bukan pesan instan.

Berkaca dari pertumbuhan penyuka mie instan. Optimisme tumbuh bahwa jumlah pengguna aktif komunikasi berbasis pesan instan akan melaju kencang dibandingkan pengguna aktif komentas panjang. Semoga hal ini akan memicu para penyedia layanan blog untuk memberikan fitur komunikasi berbasis pesan instan.

 

Technorati Tags: , ,

Baca Lebih Lanjut......

Wednesday, March 11, 2009

Ketika Lima Ribu Mengubah Indonesia

Malam ini ada sedikit kejutan yang menyeranta saya melalui halaman facebook. Ada undangan untuk berbuat mengubah Indonesia dengan mendonasikan lima ribu rupiah. Jumlah yang cukup kecil untuk ukuran para pekerja kantoran di Jakarta, serta jauh lebih murah dari tiket kereta AC Ekonomi Depok-Tanah abang.  

 

Tapi lima ribu adalah aksi yang cukup untuk mengubah Indonesia. Dengan lima ribu, sejuta professional dapat membangun model bagi hasil  dan dukungan modal untuk UKM-kecil dalam 100 aksi nyata. Dengan lima ribu, sejuta penyuka dangdut dapat membangun stasiun radio komunitas untuk 100 wilayah tersebar. Dengan lima ribu, sejuta ibu-ibu rumah tangga dapat membangun  200 tempat pendidikan al-quran di 100 tempat di Indonesia. Masih dengan lima ribu, sejuta pedagang pasar dapat membangun lebih dari 100 sentra distribusi dan pergudangan pendukung pasar tradisional.  

 

Dengan lima ribu, setiap orang Indonesia yang telah jenuh dengan korupsi, pembodohan , kemiskinan serta kesulitan global dapat mulai secara bersama-sama beraksi mengubah Indonesia.

 

Maka jika kita memang ingin Indonesia yang lebih baik, dapat memulai aksi kecil kita melakukan perubahan. Bisa dengan lima ribu rupiah atau dengan sekadar doa.

 

Selamat Malam

 

Anwar Sadat, ST.MT

IT & Telco Project Manager

=======================

Phone : +62 81321666510

=======================

 

Baca Lebih Lanjut......

Sunday, March 08, 2009

Mengirimkan melalui email

Setelah sekian lama vakum, sepertinya saya harus mencoba moda baru post blog melalui email. Dan ini adalah ujicoba pertama

Anwar Sadat, Msc.

IT & Telco Project Manager

=====================

Cellular Phone : +62 81321666510

email : anwar.sadat@gmx.com ; anwar_sadat@lavabit.com

Yahoo Messenger : asik_aja_2001@yahoo.com

=====================

Baca Lebih Lanjut......

Monday, April 28, 2008

Keamanan selalu menakutkan ?

Terbitnya UU ITE kabarny membuat keresahan terutama di kalangan blogger. Dengan dalih keamanan, UU ITE harus diterima. Persis preman yang selalu mampu mendapatkan yang diinginkan, UU ITE didorong dan disokong untuk disahkan.


Ketika 2005, sempat membaca dan menyusun sedikit opini tentang UU ITE. Waktu itu dalih keamanan juga cukup valid. Kalau hari gini pendekatan ini masih dilakukan. Alhamdulillah ternyata pola pikir preman itu memang paling simple untuk diadopsi dan tak perlu sekolah tinggi-tinggi.

Kita memang butuh UU ITE. saat ini dengan ratusan milyar transaksi elektronik perbankan per hari, aneh bin ajaib, tidak ada otoritas pengawas transaksi yang ditunjuk. Dengan jutaan kubik ekspor yang dilakukan perhari, amat tidak lazim tidak ada otoritas pengawas transaksi yang ditunjuk. Dengan volume voucher elektronik yang nilainya miliaran lalu-lalang di bumi Indonesia, amat edan tidak ada otoritas pengawas transaksi yang ditunjuk. Kalau ini salah satu latar belakang hadirnya UU ITE. Cukup sahih untuk kita terima.

Lain soal, kalau UU ini tiba2 dengan sangat cerdas di-interpretasikan untuk membatasi kebloggeran di Indonesia. Dengan amat yakin, tentunya yang menginterpretasikan ini pernah mengalami kekerasan subversi di masa orde baru, dan cukup terpengaruh dengan teori konspirasi. Ah.. naif sekali memprasangkai demikian. Tentu interpretasi yang sangat cerdas ini hadir karena memang ini cerminan nyata tentang rendahnya kepercayaan masyarakat dengan pengelola negeri ini apalagi dengan tata kelola negeri ini.

So.. kenapa buru-buru disahkan, mau deket pemilu lagi? bukankah lebih baik buktikan bahwa pengelola negeri ini bisa dipercaya, dan UU ITE bukan soal besar lagi.


Baca Lebih Lanjut......

Wednesday, January 30, 2008

Optimasi Anggaran Inventori : Pemanfaatan ERP pada rantai pasok

Pemakaian ERP dalam perusahaan manufaktur telah lama dilakukan, umumnya dilakukan pada pengelolaan keuangan dan produksi. Pemanfaatan ERP dalam menangani ketersediaan stok merupakan salah satu alternatif kebijakan manajemen perusahaan dalam menekan biaya operasi. 

Konsep Just In Time dalam pengelolaan inventori material produksi, merupakan contoh yang spektakuler penerapan IT dalam pengelolaan rantai pasok produksi perusahaan. Konsep ini juga pada saat implementasinya sangat bergantung pada kemampuan infrastruktur IT di lingkungan produksi dan rekan kerja pemasok dalam siklus rantai pasok yang ada.

Kembali pada topic tulisan ini, ketersediaan barang penting ketika sistem pengelolaan inventori telah mengalami perluasan dari sekadar pusat distribusi terpusat (central distribution center (CDC)), kemudian menaungi beberapa pusat distribusi tersebar (regional distribution center (RDC)). 

Kemampuan pengelolaan yang mampu memprediksi kebutuhan dan mengatasi permintaan mendadak dari RDC ke CDC menjadi kunci optimasi dengan dukungan teknologi informasi.
Ada dua tantangan yang menghadang dalam optimasi di atas, yaitu : 
  1. Memaksimalkan luas cakupan CDC.
  2. Meminimalkan total biaya sistem dengan cakupan yang ada.

Komponen biaya yang perlu diperhitungkan juga cukup kompleks, meliputi biaya tetap dan biaya tambahan terkait dengan proses pergudangan, transportasi dan pengolahan pesanan (order, yang meliputi rush order, back order, maupn normal order). 
Proses optimasi dilakukan dengan melalui dua tahap yaitu : 
  • Kalkulasi EOQ (economic order quantity), yaitu besaran optimum order yang mungkin terjadi dan besaran paket optimum yang dibutuhkan untuk tiap SKU (Stock Keeping Unit).
  • Optimasi anggaran, yaitu dengan memilih SKU yang akan ditempatkan di gudang regional. Keputusan ini memungkinkan diketahuinya safety stock  (rencana penyimpanan di gudang) dan reorder point (rencana tingkat ketersediaan barang di gudang yang memicu permintaan pasok barang ke gudang).

Kebutuhan Sistem IT

Kebutuhan sistem IT meliputi sistem informasi perencanaan optimasi inventori  dan sistem ERP. Secara sistem ERP memang memungkinkan untuk menghitung EOQ, tetapi kurang mampu untuk menangani kebutuhan kritis sistem seperti:
  1. Kalkulasi ukuran paket optimal sesuai dengan biaya nyata (real cost) yang terjadi. Tingkat kerincian kalkulasi EOQ umumnya belum didukung oleh sistem ERP, dan menyulitkan dalam memodelkannya.
  2. Keterbaruan dan integrasi dalam memberikan keputusan sebuah SKU akan dipasok dan disimpan baik secara terpusat maupun tersebar di regiona, belum sepenuhnya mampu didukung oleh sistem ERP yang ada da saat ini.
  3. Kesibukan pesanan yang terjadi antaran RDC ke CDC dapat dikategorikan pada dua hal yaitu : 
o Back order, yaitu permintaan yang dilakukan karena tidak tersedianya SKU di gudang regional.
o Rush order karena stock out, yaitu permintaan yang dilakukan untuk menutupi batas ketersediaan SKU yang minim walaupun secara normal telah dilakukan order, namun ketersediaannya di gudang regional diperkirakan terlambat. Dengan kondisi ini sangat dimungkinkan terjadi Rush Order Reorder Point (ROROP). Sistem ERP saat ini belum cukup mampu untuk menangani analisis seperti ini.
  1. Ketersediaan SKU juga terkait dengan tingkat layanan (service level) dari distribusi rantai pasok. Kalkulasi yang merupakan gabungan dari perhitungan distribusi permintaan, lead time, keragaman lead time variability, tipikal service-level, EOQ, dan kuantitas permintaan, memerlukan enhancement sistem ERP.

Salah satu cara implementasi optimasi biaya ini ialah dengan memanfaatkan sistem SAP sebagai basis ERP (khususnya modul Material Management dan Sales Distribution) dan melengkapinya dengan modul APO (Advanced Planning Optimization) dan modul IBM DIOS (Dynamic Inventory Optimization Solution) untuk memberikan kemampuan inference pada sistem.


Optimasi Biaya

Optimasi biaya dilakukan dengan memanfaatkan IT untuk secara terintegrasi merencanakan, mengendalikan dan mengoptimalkan anggaran operasi melalui cara :
  1. Menurunkan biaya, yaitu dengan simulasi dan menghitung kebutuhan optimum biaya serta meminimumkan anggaran yang digunakan untuk mencapai kelompok tingkat layanan penyediaan yang diinginkan.
  2. Memaksimalkan layanan ketersediaan stock dengan tingkat layanan yang telah ditetapkan.
Cara pertama dapat dilakukan secara cepat dengan memanfaatkan sistem komputasi dan algoritma pemodelan yang telah ada. Cara kedua dilakukan dengan memberikan kemampuan inference (menyimpulkan) pada sistem sesuai dengan kasus yang terjadi melalui skema analisa what – if.  Pemakaian skema analisa what – if ini memungkinkan sistem untuk secara adaptif melakukan penyimpulan terhadap gejala masalah sesuai dengan kebutuhan prilaku perusahaan.

Anggaran yang dioptimasikan merupakan kompromi antara komponen biaya :
  1. Ukuran optimal paket yang merupakan biaya tetap penanganan paket per order line. Biaya variatif penanganan paket per order line dan biaya tambahan penanganan paket per rush order. 
  2. Biaya Transportasi yang merupakan biaya transport material per kg untuk rush order, back order, dan normal order.
  3. Stock holding rate yang meliputi laju suku bunga mata uang dan laju depresiasi material.  
  4. Biaya ruangan gudang per meter kubik. 
  5. Komponen biaya di atas merupakan sasaran meminimumkan biaya dan memuat faktor hukuman penalty jika tidak dapat diraih. Melalui pendekatan ini, disiplin pengelolaan dapat terbentuk melalui implementasi IT. 


Hasil Implementasi 

Implementasi sistem IT untuk optimasi biaya pada pengelolaan logistic di atas yang telah dilakukan pada perusahaan manufaktur spare-part otomobil di jerman memberikan hasil  penting yaitu : 
  1. Waktu yang dibutuhkan untuk menghitung optimasi biaya yang relatif singkat yaitu selama kurang lebih 20 menit untuk perhitungan 70.000 SKU pada mesin komputasi IBM T-41 thinkpad.
  2. Kualitas optimasi yang dapat dilakukan dengan bergerak sesuai dengan kebutuhan yaitu minimum budget atau maksimum tingkat Pelayanan.
  3. Pemanfaatan sistem selama dua tahun setidaknya telah mecatat bahwa tiap minggu, SKU yang disimpan RDC untuk melayani dealer cukup 70 persen dengan perubahan berkisar 1%.  Kepuasan tingkat layanan mencapai target tingkat layanan dengan variasi 0,2%. 
  4. Keuntungan ini tentunya memberikan nilai tambah penting bagi perusahaan dan mendukung tercapainya standarisasi kualitas operasi yang dilakukan. 

Baca Lebih Lanjut......

Monday, November 26, 2007

Free Pass

Bincang-bincang dengan teman dekat memang sering kali menyenangkan. Demikian menyenangkan hingga kadang kala urusan privasi bisa saling terbuka. Salah satu catatan privasi yang terkuat adalah soal poligami. Lantas sebagaimana khasnya kaum adam, pembicaraan ini menjadi semakin menarik.


Poligami memang terlihat menyenangkan, hampir setiap lelaki suami, jika membicarakan soal satu ini matanya lebih berbinar-binar. Poligami sering kali ditafsirkan kenikmatan tiada berbatas, bahkan sering kali diplesetkan sebagai trik jitu untuk menikmati banyak kembang dalam satu hirupan. Pembenaran juga banyak diceritakan, daripada selingkuh khan lebih baik legal.

Menyenangkan bukan berdiskusi soal poligami, terbayang gaya hidup raja minyak, tenggok kanan sawo matang, tengok kiri bisa putih porselin. betul-betul pemandangan yang indah. Demikian menyenangkan, buku tentang poligami selalu saja jadi perhatian dan rebutan di pasar.

Bagi saya pribadi, persoalan ini selalu kembali pada tujuan hidup, setelah segala ambisi tercapai, cita-cita terlampaui, tokh ujung-ujungnya masuk surga masih menggiurkan. Dan sampai saat ini saya belum menemukan dalil bahwa poligami merupakan free pass untuk ke syurga. Free pass yang saya ketahui hanya tiga hal, yaitu : amal jariyah, ilmu yang berguna, dan anak yang sholeh... So poligami .. andai merupakan free pass ke syurga perlu juga dikerjakan, kalau tidak.. untuk apa tambah masalah.. mengejar tiga kartu free pass di atas sudah cukup sulit..

Baca Lebih Lanjut......

Tuesday, November 20, 2007

Mengenal Jakarta - Struts

Bila kita membangun aplikasi web berbasiskan Java, kita akan membangun aplikasi ini dengan menggunakan Java Server Pages (JSP) dan Java Servlet agar aplikasi web yang kita bangun menjadi lebih interaktif. Selama kita mengerjakan pembangunan aplikasi web tersebut, tentu kita juga akan mulai mengenal kata framework Java, yang membantu dalam menstrukturkan aplikasi web kita menjadi lebih ramping, ringkas, konsisten dan sistematik dengan cara yang lebih cepat.



Jakarta struts merupakan salah satu framework aplikasi web dinamis yang berbasiskan open-source. Selayaknya framework, Struts menstrukturkan semua komponen aplikasi web berbasiskan java dalam satu kesatuan. Komponen-komponen ini antara lain:
  • Java Servlets : Program yang ditulis dengan bahasa Java dan ditempatkan pada server web berfungsi merespon permintaan (request) pengguna.
  • Java ServerPages : Teknologi untuk menghasilkan halaman web baik dengan content yang statis maupun dinamis.
  • Java Beans : Komponen yang berfungsi sesuai fungsional tertentu, seperti naming conventions.
  • Business Logic : kode yang diimplementasikan untuk fungsi atau peran sesuai deskripsi kebutuhan aplikasi yang dibangun.

Jakarta Struts menggunakan paradigm khusus atau pola desain dalam mengatur struktur aplikasi. Dengan struktur pola desain yang ada, memudahkan untuk pengembangan aplikasi dengan menyesuaikan dengan pola yang ada. Pola desain yang digunakan dalam ialah Pola desain M-V-C (Model – View – Controller). Melalui pola desain ini, memungkinkan pengembangan aplikasi seperti mengisi rangkaian teka-teki yang mengatur struktur aplikasi mencapai fleksibilitas maksimum dan efisiensi.

Struktur Aplikasi Web

Aplikasi Web dikenal sebagai aplikasi yang ditempatkan pada server web dan menghasilkan halaman statis ataupun dinamis dalam format bahasa mark-up language, umumnya dalam bentuk HTML, dalam merespon permintaan user. Dimana user biasanya menggunakan browser web untuk mengakses aplikasi dan menggunakan event OnClick pada link di halaman web untuk melakukan permintaan.

Web Container merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola komponen dari aplikasi web, dalam hal ini JSP atau Java Servlet. Web Container ini memiliki beberapa fungsi yaitu :

  • Keamanan : Mengatur aksesbilitas pada komponen aplikasi, seperti proteksi password.
  • Concurrency : Kapabilitas untuk memproses lebih dari satu action pada satu saat.
  • Life-cycle : pengelolaan proses untuk memulai (starting-up) dan menghentikan operasi (Shutting-down) komponen aplikasi.

Pada beberapa kalangan web container dikenal juga sebagai JSP/Servlet Container. Apache Tomcat merupakan contoh dari web container, dan saat ini merupakan web container yang cukup popular dalam pengembangan aplikasi web. Umumnya web container juga dapat berfungsi sebagai web server. Apache Tomcat juga memiliki kapabilitas untuk berlaku sebagai web server ataupun web container.

Java Servlet merupakan perluasan (extend) dari HttpServlet Class, yang merupakan basis dari semua Servlet, yang menangani request dinamis pada halaman web. Servlet dijalankan dalam web container dan memungkinkan Java untuk menjawab request dari CGI (Common Gateway Interface) Script.


Java ServerPage digunakan untuk menampilkan informasi dinamis ke user melalui halaman web. JSP memiliki struktur seperti HTML page, namun juga memiliki beragam JSP tags, atau penyisipan java scriplet (fragmen kecil java code). JSP tags dan scriplet ini diproses di sisi server untuk membuat tampilan konten dinamis, sehingga halaman web ini dapat memodifikasi tampilan konten sesuai dengan request user. Ketika seorang user melakukan request melalui halaman JSP, permintaan ini akan dikirim ke web server dan diolah dengan menggunakan web container. Web container akan segera melakukan translasi dari request JSP tags tadi ke bentuk servlet, setelah ditranslasikan, code servlet ini akan dikompilasi menjadi kode eksekusi byte code (Runnable Byte Code) untuk mengolah request user. Hasil eksekusi akan diambil oleh result servlet untuk dikirimkan kembali dalam bentuk halaman web ke user. Proses translasi ini hanya berlaku untuk pertama kali user mengakses halaman JSP. Tiap kali halaman JSP ini berubah, web container akan melakukan translasi ke servlet sesuai dengan perubahan.

JSP mendefinisikan enam tipe elemen tag yaitu :

  • Action : Mengikuti format XML dan selalu diawali dengan . Ini memungkin untuk menambahkan fungsionalitas pada JSP seperti menginisiasi atau menggunakan java bean.
  • Directive : Pesan untuk web container yang memberitahukan property halaman, spesifikasi library tag, atau subsitusi teks atau kode saat dilakukan translasi. Formatnya adalah <%@ Directive %>.
  • Deklarasi : Untuk mendeklarasikan parameter variable dalam Java atau method yang akan digunakan di halaman web. Formatnya adalah <%! Deklarasi %>.
  • Expresi (Statement) : Untuk mendeklarasikan ekspresi Java yang ditangkap sebagai String. Formatnya adalah <%= Expresi %>.
  • Scriplet : Untuk menyisipkan fragment kecil source Java. Formatnya adalah <% Java Code %>.
  • Komentar : Untuk memberikan komentar. Formatnya adalah <%-- Komentar --%>.

Karena JSP merupakan file teks, maka dapat dibuat dalam editor teks. Sebagaimana layaknya Java Servlet, JSP harus dijalankan dalam web container.


Bean merupakan komponen yang berfungsi seperti program kecil yang Mandiri. Java Bean merupakan bentuk khusus dari Java Class yang portable, reusable dan Mandiri. Java Bean Componet Architecture menjelaskan bagaimana Beans dikonstruksi dan berinteraksi. Umumnya dalam menggunakan struts, bean digunakan untuk menangani temporer data container sebagai obyek transfer data (Data Transfer Object (DTO)).

Baca Lebih Lanjut......

Sunday, November 11, 2007

Temasek & Anti trust

Pagi ini berlanjut dengan sekelebat topik hangat tentang anti-trust, kasusnya terkait pertentangan Temasek & KPPU Indonesia. Beberapa artikel yang tampil dalam halaman profesor google cukup "menggelitik" (menggelikan dan penuh intrik). Respon yang timbul bisa disamakan dengan kehilangan rasa sayange. Setelah sekian lama akuisisi berlangsung dan dampaknya mulai terasa, kemudian kita kebakaran jenggot dan sekelebat menarik sarung juga mengacungkan badik, seakan aksi ala abang kumis yang jadi preman di tanah abang tempo doeloe cukup menggertak, lantas mengapa kita bisa terbuai selama ini dan terjaga dengan tergopoh begitu rupa.


Beatles mengalunkan 'yesterday' menyertai pandangan yang menyapu baris per baris penjelasan artikel terkait masalah ini yang dimuat diberbagai media, opini menarik tampak dalam artikel di media hukum online, berita terkait di antara maupun di detik. Wah serius sekali sepertinya permasalahan yang timbul. Tuntutan yang muncul bisa miliaran rupiah dan katanya dampaknya bisa menurunkan laju investasi. Seram sekali yah, tapi buat siapa ?. Lha wong gara-gara krisis moneter kemaren itu, rasanya masyarakat negeri ini makin pandai hidup menderita. Lantas, buat siapa sih ancam-mengancam itu ?.

Monopoli yang dituduhkan bukanlah persoalan ringan, ada dua hal yang mungkin menjadi dasar tuduhan yaitu :

  • Penguasaan pasar bidang telekomunikasi, yang dipicu oleh posisi dominan temasek melalui Singapore Telecom di Telkomsel dan Singapore Technologies Telemedia di Indosat.
  • Potensi kerugian negara, yang timbul dengan penguasaan ganda dua operator telepon seluler terbesar di Indonesia (Telkomsel dan Indosat)

Tuduhannya juga menyeramkan, pasal 28 Ayat 2 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat :

Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau usaha persaingan tidak sehat.



Dan anehnya kenapa sekarang akuisisi ini menjadi persoalan besar (anti persaingan usaha.. wow), ketika hak akses SLJJ dan Lokal akan dilepas dalam skema duopoly. Bukan ketika Indosat dilepas, atau ketika XL diakuisisi oleh telecom malaysia (Temasek punya saham juga di telecom malaysia), atau ketika operator tiga(tri) yang diback-up oleh hutchinson hadir di negeri ini.

Kerugian monopoli jelas amat tidak baik, marginal revenue yang timbul merugikan sekali bagi pelanggan produk. begitu juga kemungkinan praktek kartel, yang kabarnya dibantah secara terbuka oleh STT. Menghambat persaingan memungkinkan pelanggan untuk tidak mendapat harga termurah pada kualitas terbaik dari produk tersebut. Duh mirisnya, bukankah selama ini harga produk telekomunikasi termasuk tertinggi di regional-nya, dengan kualitas yang juga seadanya. Masyarakat negeri ini memang terlampau sering dimarginalkan, betapa tidak marginal revenue yang mungkin timbul hampir selama lima tahun terakhir, baru sekarang dibicarakan.

Temasek dan pemerintahan singapura tentu tak bisa kita pisahkan, sebagai kepanjangan tangan investasi,(lebih jelasnya silahkan tinjau deskripsi Temasek di wikipedia) maka tak perlu heran melihat agresivitas akuisisi temasek melalui anak perusahaanya, karena singapura memang telah mencanangkan diri sebagai regional hub south east asia.

Hari ini hal tersebut semakin menjadi nyata adanya. Kita dapat mudah menemukan representative sales region di singapura, kita juga mudah melihat betapa titik interkoneksi akses kita ke luar Indonesia seperti jalur backbone serat optik, jalur satelit, maupun internet exchange juga banyak terkonsentrasi di singapura. Tentu juga kita makin maklum, betapa mudahnya melihat apa yang akan terjadi di Indonesia, dapat dengan mudah dideteksi dari singapura. Duh ajaibnya ... tetangga kita satu ini, betul-betul cerdik dalam menjabarkan regional hub.

Maka ketika isu anti persaingan sehat ini mengemuka, sangat heran dan takjublah saya, ada apa dengan ketergopohan ini ?, kepentingan siapakah yang dicederai.. pelanggan telekomunikasi seluler Indonesia ? Apakah kita juga berani menghadapi isolasi dari luar jika konflik ini diteruskan. wah..wah... semoga petinggi negara ini menghitung betul langkah dan cukup cerdik menyikapi ini...


Baca Lebih Lanjut......

Saturday, November 10, 2007

Memahami IT Enterprise Architecture

Semakin kompleksnya perkembangan teknologi telah memicu berkembangnya pemahamaan atas cara pandang terhadap teknologi tersebut. Perkembangan cara pandang ini, juga telah menghadirkan pengayaan dalam memahami kehadiran teknologi.



Architecture Vs Desain
Pendahuluan
Menyusun kompleksitas yang ada dan menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami, telah lama digunakan oleh para perancang bangunan dalam menyajikan rancangan bangunan yang mereka usulkan. Disiplin arsitektural ini kemudian tumbuh menjadi satu disiplin yang menandai perkembangan peradaban manusia saat ini.
Perkembangan yang cepat dalam teknologi informasi, juga telah meningkatkan tingkat kompleksitas penggunaan teknologi informasi. Meningkatnya kompleksitas ini menuntut upaya lebih bagi para pengembang teknologi untuk menyajikan penjelasan sederhana atas penggunaan teknologi bagi kalangan lainnya. Penjelasan sederhana tersebut sering dipahami sebagai arsitektur teknologi informasi. Sayangnya, ragam gaya penyajian arsitektur kemudian mengaburkan pemahaman arsitektur teknologi.
Arsitektur IT Enterprise
Urgensi arsitektur enterprise
Arsitektur teknologi tak lepas keberadaannya terhadap deskripsi peran teknologi informasi dalam organisasi enterprise. Semakin meningkatnya kompleksitas teknologi membutuhkan sebuah bangun logis yang dapat digunakan untuk mendefinisikan antar muka tiap komponen dan integrasi antar komponen. Bagun logis ini menurut zachman merupakan reprsentasi atas arsitektur sistem informasi. yang di kemudian hari dikenalkan sebagai arsitektur enterprise.
Keberadaan arsitektur enterprise merupakan upaya pengelolaan dan perencanaan atas evolusi sistem informasi di lingkup enterprise dengan berbasiskan model, sehingga secara strategis sistem informasi dapat memberikan dukungan atas penguatan keunggulan kompetitif perusahaan dengan terbentuknya keseimbangan yang tepat dalam efisiensi penggunaan teknologi dan inovasi bisnis.
Arsitektur enterprise bagi pengelolaan pemerintahan (government) ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan pemanfaatan teknologi informasi dalam roda pemerintahan. Dari perspektif ini, enterprise architecture adalah aset strategis. Dengan enterprise architecture dapat ditetapkan kebutuhan informasi bagi pelaksanaan operasional pemerintahan, kebutuhan teknologi yang mendukung aktivitas operasional dan proses transisioanal dalam mengimplementasikan teknologi baru.
Pengertian arsitektur enterprise
Arsitektur lazimnya dimengerti sebagai studi atau pekerjaan merancang bangunan. Dalam perkembangannnya, pengertian "arsitektur" tidak terbatas akan rancangan bangunan karena pemakaian kata "arsitektur" telah merambah ke berbagai bidang mulai dari disiplin rekayasa perangkat lunak, telekomunikasi bahkan meluas ke dalam konteks bisnis.
Dalam ranah perangkat lunak, arsitektur dipahami sebagai implementasi dari struktur tingkat tinggi, dimana struktur tersebut tersusun atas elemen-elemen, bentuk susunan (form) dan alasan-alasan (rationale). Secara harfiah menurut kamus Merriam-Webster, arsitektur dimengerti sebagai cara mengatur dan menyusun elemen-elemen.
Pengertian secara formal mengenai arsitektur didefinisikan oleh IEEE dalam IEEE 1471-2000. Dalam dokumen ini arsitektur dimengerti sebagai organisasi fundamental dari sistem yang diwujudkan dengan komponen-komponennya, keterhubungannya satu sama lain dan terhadap lingkungannya, dan prinsip sebagai pedoman rancangan dan evolusinya (IEEE 1471 – 2000). Definisi ini memberikan dua konteks pemahaman atas arsitektur yaitu :
1. Arsitektur adalah deskripsi formal dari sebuah sistem, atau rencana detil dari sistem di tingkat komponen yang memandu penerapannya.
2. Arsitektur adalah struktur atas komponen, keterhubungan satu dan lainnya, dan prinsip-prinsip panduan yang mengayomi perancangannya dan evolusi sepanjang waktu.
Tersirat dari pengertian di atas, kata "arsitektur" menyiratkan suatu perencanaan, yang diwujudkan dengan model atau gambar yang mendeskripsikan susunan bagian-bagian/komponen dari sesuatu.
Enterprise dapat didefinisikan sebagai organisasi (atau badan lintas organisasi) yang mendukung lingkup bisnis dan misi yang telah ditetapkan. Enterprise mencakup sumber daya yang saling berkaitan (manusia, organisasi, dan teknologi) yang harus mengkoordinasikan fungsinya dan berbagi informasi dalam mendukung misi bersama (atau sekumpulan misi yang berkaitan). Dalam konteks pembahasan tulisan ini, enterprise juga bermakna organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan misinya. Berbagai definisi ini, membawa kesimpulan bahwa enterprise bukan hanya perusahaan (company), tetapi juga bisa berarti organisasi nirlaba seperti pemerintah dan lembaga pendidikan (akademik).
Setelah mengurai pemahaman masing-masing kata dalam enterprise architecture, kemudian disusun pengertian tentang arsitektur enterprise. Berangkat dari penjelasan di atas, arsitektur enterprise dapat dipahami sebagai sebuah deskripsi formal atas sebuah organisasi yang mendukung lingkup bisnis dan misi yang telah ditetapkan. Dalam deskripsi ini digambarkan tentang kordinasi fungsional komponen-komponenya dan aktivitas berbagi informasi dalam menjalankan misinya.
Dalam konteks teknologi informasi, pemahaman arsitektur enterprise berkembang dan beragam sebagai mana berikut :
1. Arsitektur Enterprise merupakan deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter informasi, fungsionalitas, lokasi, organisasi, dan kinerja. Arsitektur enterprise menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem.
2. Basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi.
3. Arsitektur enterprise adalah pendefinisian keseluruhan bentuk dan fungsi dari sistem (bisnis dan TI) meliputi seluruh organisasi (termasuk mitra dan bentuk organisasi lain yang menjadi perluasan dari organisasi tersebut), dan menyediakan sebuah kerangka kerja, standar dan panduan bagi arsitektur di tingkat proyek. Dengan hadirnya arsitektur enterprise memungkinkan untuk dikembangkannya secara konsisten sistem yang mampu bekerja secara bersama, berkolaborasi atau terintegrasi, sesuai kebutuhan dalam organisasi.
Berkembangnya pemahaman arsitektur enterprise telah menimbulkan kebingungan dalam memahami arsitektur dan desain. Untuk membedakan, andrew macaulay dalam artikelnya di jurnal Microsoft architect journal, membedakan pemahaman arsitektur dan desain dari sisi manfaat hasil sebagai berikut :
Arsitektur
Desain
Deskripsi kebutuhan
Lingkup fungsionalitas dan tanggung jawab.
Kebutuhan fungsional yang komperhensif dan cara pemenuhannya.
Presentasi rancangan
Kunci rancangan dan pilihan produk.
Analisa detil data dan model data. Dan dokumentasi rancangan sistem
Tingkat perancangan
Rancangan pada tingkat tinggi dan Batasan dalam desain
Bangunan dan implementasi sistem
Dengan pembedaan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil dari arsitektur dapat langsung dinyatakan sebagai masukan bagi proses desain sistem, dimana hasil dari arsitektur ini tidak secara langsung dipetakan ke dalam desain, tapi merupakan derivasi ke desain. Hal ini memberikan kemampuan pengembangan sistem untuk melacak (traceability) pembangunan sistem dengan kesesuaiannya terhadap kebutuhan enterprise, juga memberikan kemampuan pengembangan sistem untuk mitigasi resiko dengan dimungkinkan selarasnya kebutuhan enterprise dan pengembangan sistem.
Berkembangnya pemahaman arsitektur enterprise telah menyebabkan munculnya dua kutub pemahaman arsitektur enterprise. Kutub ini hadir disebabkan luasnya cakupan yang diliput untuk mendefinisikan bentuk dan fungsi tiap-tiap komponen dalam arsitektur enterprise. Kedua kutub tersebut adalah :
1. Arsitektur Enterprise yang berpusat pada proses (process centric enterprise architecture)
Arsitektur yang dibangun lebih menekankan pada bagaimana aktivitas kerja dilakukan, dan kemudian baru tentang bagaimana perangkat lunak digunakan dalam bagian tertentu dalam aktivitas kerja. Pendekatan ini umumnya berpijak atas besarnya upaya, yang terbagi dalam aktivitas kerja organisasi dalam rantai nilai,bagi menghasilkan produk untuk pelanggan. Arsitektur ini lebih menekankan pada ukuran-ukuran keberhasilan proses, dan biasanya digunakan untuk memahami operasional perusahaan dan memandu upaya modifikasi untuk mendukung aktivitas pegawai dan sistem perangkat lunak.
2. Arsitektur enterprise yang berpusat pada teknologi informasi (IT-centric enterprise architecture)
Arsitektur yang dibangun lebih menekankan pada memberikan pemahaman tentang bagaimana sumber daya teknologi informasi bekerja dalam organisasi perusahaan. Pendekatan ini umumnya berpijak atas dasar asumsi bahwa kebutuhan sistem informasi yang mendorong pengembangan perangkat lunak bersumber pada proses bisnis dalam organisasi tersebut. Secara komperhensif, arsitektur ini mendorong fokus organisasi untuk semakin efisien dalam menjalankan aktivitas usahanya.
Dalam mengembangkan arsitektur enterprise, terdapat beberapa alat bantu pendefinisian komponen-komponen dalam sistem tersebut. Alat bantu ini dikenal sebagai architecture framework. Sebuah architecture framework umumnya merupakan sekumpulan cara pandang terhadap organisasi. Beberapa architecture framework yang dikenal antara lain : Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning (EAP), The Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF), OMG Model Driven Architecture (MDA), The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Dalam tulisan ini, pembahasan enterprise architecture framework lebih difokuskan pada dua framework yaitu Zachman framework dan Model Driven Architecture. Hal ini disebabkan karena Zachman Framework dapat dikategorikan pada tipe process centric enterprise architecture, dan MDA dapat dikategorikan pada tipe IT-centric enterprise architecture.
Zachman Framework
Zachman Framework pertama sekali dipublikasikan oleh John Zachman pada tahun 1987 dalam tulisannya yang berjudul "A Framework for Information Systems Architecture" di IBM Systems Journal. Framework ini awalnya berupa struktur matriks enam baris dan tiga kolom. Framework ini kemudian diperluas dan diformalisasi oleh Sowa dan Zachman pada tahun 1992 dalam tulisannya yang berjudul "Extending and Formalizing the Framework for Information Systems Architecture" di IBM Systems Journal. Perluasan yang dilakukan berupa penambahan tiga kolom.
Zachman kemudian menyatakan bahwa seharusnya Zachman Framework dirujuk sebagai "Framework untuk Arsitektur Enterprise" alih-alih "Framework untuk Arsitektur SI".
Dua ide kunci yang diilustrasikan dalam Zachman Framework adalah:
1. Sebuah himpunan dari representasi arsitektural yang dihasilkan pada proses pembangunan sebuah penggambaran produk engineering yang komplek dari prespektif yang berbeda dari partisipan yang berbeda.
2. Produk yang sama dapat digambarkan untuk tujuan yang berbeda, jalan yang berbeda, hasil dalam tipe deskripsi yang berbeda.
Zachman Framework menyediakan pendekripsian detil-detil penting dari arsitektur enterprise. Skemanya terdiri dari 6 gambaran yang semakin meningkat tingkat detailnya atau tingkat abstraksi untuk deskripsi arsitekturnya. Tingkat abstraksi direpresentasikan sebagai baris dalam zachman framework. Ke enam perspektif itu adalah :
1. Perspektif Perencana atau Ballpark, yang menetapkan objek dalam pembahasan; latar belakang, lingkup, dan tujuan enterprise.
2. Perspektif Pemilik atau Model Bisnis, yang mendeskripsikan kebutuhan produk dalam kaca mata penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise
3. Perspektif Desainer atau Model Sistem, yang mendeskripsikan model dari sudut pandang perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa yang dapat dicapai secara teknis dan fisik
4. Perspektif Pembangun atau Model Teknologi,yang mendeskripsikan model dari sudut pandang pengawas/pengatur dalam menghasilkan produk/jasa akhir
5. Perspektif Subkontraktor atau Reprentasi detail, yang mendeskripsikan produk dalam sudut pandang yang bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk/jasa akhir
6. Perspektif Functioning Enterprise atau Sistem Nyata, wujud nyata dari produk/jasa akhir.
Ke enam perspektif tersebut menjadi dasar dalam mendeskripsikan arsitektur enterprise. Adapun obyek yang akan dideskripsikan tersebut meliputi pertanyaan 5W1H (What, Why, When, Who, Where, How) tentang organisasi perusahaan. Enam tipe pertanyaan tersebut akan menjelaskan enam aspek penting, yang terepresentasi dalam kolom, yaitu :
1. Deskripsi jawaban atas What is Enterprise akan memberikan gambaran data yang mendukung aktivitas usaha dalam organisasi.
2. Deskripsi jawaban atas How is Enterprise akan memberikan gambaran fungsional yang dijalankan organisasi perusahaan.
3. Deskripsi jawaban atas Where is Enterprise akan memberikan gambaran jaringan yang mendukung organisasi perusahaan.
4. Deskripsi jawaban atas Who is Enterprise akan memberikan gambaran sumber daya manusia yang mendukung organisasi perusahaan.
5. Deskripsi jawaban atas When is enterprise akan memberikan gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung dalam operasional organisasi perusahaan.
6. Deskrpsi jawaban atas Why is enterprise akan memberikan gambaran tentang motivasi yang mendorong aktivitas usaha dalam organisasi perusahaan.
Pertemuan antara baris dan kolom pada disebut sebagai sel. Isi dari setiap sel dapat berupa satu atau beberapa artefak (objek atau deskripsi penyajian arsitektural) yang berhubungan dengan baris dan kolom yang terkait. Karena setiap elemen dalam tiap aksis berbeda secara eksplisit dari yang lain, ini mungkin untuk mendefinisikan secara tepat apa isi dalam setiap sel. Dalam opini Zachman, faktor tunggal yang membuat frameworknya unik adalah bahwa setiap elemen dalam tiap aksis dari matriks dapat dibedakan secara eksplisit dari semua elemen lain dari aksis. Representasi dalam setiap sel dari matriks tidak hanya level yang berturut meningkat detailnya, tetapi secara nyata merupakan representasi yang berbeda- berbeda dalam kontek, arti, motivasi dan kegunaan.
Model Driven Architecture
Pengertian dasar
MDA digunakan untuk memecahkan masalah integrasi sistem. Sistem ini dapat meliputi : sebuah program, sebuah komputer mandiri, kumpulan sistem atau sebuah enterprise. Model merupakan sebuah gambaran atau spesifikasi dari sistem dan lingkungannya untuk satu tujuan. Model umumnya disajikan dalam bentuk gambar dan tulisan, tulisan dapat merupakan bahasa pemodelan atau bahasa alami. Penggerak model (model driven) merupakan pendekatan pengembangan sistem. Dimana penggambaran model diarahkan untuk memberikan makna pada tahap pemahaman, perancangan, pembangunan, penerapan, pemeliharaan dan modifikasi sistem.
Titik pandang (view point) merupakan teknik untuk melakukan abstraksi sistem dengan menggunakan sekumpulan pilihan konsep arsitektur dan struktur aturan, dalam usaha menegaskan fokus pada bagian yang diperhatikan dalam sistem. Abstraksi yang dilakukan dengan mengurangi tingkat kedetilan untuk menyederhanakan model. View merupakan tampilan perspektif dari titik pandang.yang dipilih.
Platform secara umum dipahami sebagai kumpulan dari subsistem/teknologi yang menyediakan sekumpulan fungsi yang koheren melalui antarmuka dan pola khusus (spesific pattern) subsistem, bergantung atas platform yang digunakan tanpa kedetilan tentang bagaimana fungsi tersebut dilayani oleh sistem. Aplikasi dinyatakan sebagai fungsionalitas yang akan dikembangkan. Sebuah sistem dinyatakan oleh satu atau lebih aplikasi dan didukung oleh lebih dari satu atau lebih platform.
Platform mandiri (platform independence) merupakan tingkat kualitas model yang menyajikan keumuman dari sebuah model dan bebas atas fitur yang disediakan oleh tipe platform tertentu.
Computation Independence Model (CIM) merupakan model yang digunakan lebih untuk menggambarkan titik pandang lingkungan sistem dan kebutuhan sistem; detil dari struktur dan proses disembunyikan atau belum didefinisikan.
Platform Independence Model (PIM) merupakan model yang digunakan untuk menggambarkan titik pandang kerja sistem dengan menyembunyikan detil dari beberapa bagian platform. Platform dapat dinyatakan sebagai bahasa pemodelan yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara umum tentang sistem.
Platform Spesific Model (PSM) merupakan model yang digunakan untuk menggambarkan titik pandang kombinasi atas PIM dan jenis plattform tertentu, dengan memusatkan perhatian tentang bagaiman proses kerja sistem berjalan.
Transformasi model merupakan cara untuk menterjemahkan dari satu model ke model lainnya.
Cara Pandang MDA
Cara pandang MDA terbagi dalam tiga titik pandang, yaitu titik pandang Computational Independence Viewpoint (CIV), titik pandang Platform Independence Viewpoint (PIV), dan titik pandang Platform Spesific Viewpoint (PSV).
Dalam titik pandang CIV, pengguna model merupakan praktisi yang tidak mengerti tentang model atau artefak realisasi fungsionalitasnya. Dalam deskripsi CIV, model yang digambarkan lebih merupakan model domain. CIV digunakan sebagai penghubung antara para ahli dalam pendefinisian kebutuhan dengan para ahli dalam perancangan dan pembangunan artefak yang sesuai dengan domain kebutuhan. CIV menggambarkan tentang situasi yang akan terjadi pada saat sistem digunakan, pada model ini belum tergambar penggunaan automasi pemrosesan data, dengan demikian model yang disajikan bebas dari gambaran tentang bagaimana tipe implementasi dari sistem tersebut. Dari sisi perancang, CIM merupakan model yang dapat digunakan untuk memahami permasalahan sistem, CIM juga merupakan awalan dari rangkaian model dalam arsitektur penggerak model, karenanya CIM harus dapat ditelusuri hingga pada model Platform Spesific Model.
Dalam titik pandang PIV, sistem telah tergambarkan namun belum merujuk pada jenis platform yang akan digunakan. Secara umum PIV harus merepresentasikan bentuk umum sistem yang dapat diimplementasikan dalam berbagai tipe platform, untuk itu PIM dibangun untuk mengarahkan model sistem pada mesin virtual dengan netralitas teknologi. Mesin virtual tersebut dinyatakan sebagai sekumpulan bagian atau layanan yang bebas dari platform tertentu.
Platform spesific View Point (PSV), adalah model yang menggambarkan sistem dari cara pandang yang telah dikhususkan pada tipe platform tertentu. Model platform merupakan sekumpulan aspek teknis konseptual yang memungkinkan operasi dan layanan diberikan oleh mesin.
Ketiga titik pandang di atas, dapat dilihat sebagai sebuah arsitektur. Tampak bahwa rangkaian model yang dirancang, memiliki konsistensi hingga pada tingkat kode, sehingga dipastikan bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan terintegrasi.
Cara pandang MDA juga dapat dilihat dari penggunaan model teknologi, yaitu :
Meta-Object Facility (MOF) dimana tidak hanya menyediakan sebuah bakuan penyimpanan atas model yang dibuat, juga menetapkan sebuah struktur yang membantu banyak kelompok untuk bekerja dan menggunakannya dalam cara yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat diberikan jaminan bahwa model yang dibentuk dalam MDA dapat berkomunikasi dengan model lain yang telah sesuai dengan aturan MOF.
Common Warehouse Metamodel (CWM), bakuan industri untuk integrasi penyimpanan data, menjadi bakuan tentang bagaimana merepresentasikan model basis data, model transformasi skema, OLAP dan model data mining.
XML Metadata Interchange (XMI), Pemetaan bagi menggambarkan model UML dalam XML dan memungkinkannya untuk dipertukarkan dalam enterprise sebagai bagian dari pengembangan perangkat lunak.
Ketiga model teknologi tersebut menggunakan Unified Modelling Language sebagai bahasa pemodelannya. Dengan demikian, arsitektur penggerak model memberdayakan keunggulan UML dalam menyajikan gambaran sistem, dimana dengan memakai bahasa pemodelan sistem juga dapat dibangkitkan bahasa pemrograman.
Pemodelan
Computational Independence Modelling (CIM)
Model CIM merupakan model yang dihasilkan dari cara pandang Computation Independet Viewpoint sehingga model CIM tidak digambarkan secara detil struktur sistem. Pemodelan CIM digunakan untuk merepresentasikan domain masalah dan kebutuhan sistem. Dalam CIM dimodelkan bisnis dan lingkungan sistem yang akan menggunakan dukungan teknologi informasi. Model bisnis merupakan abstraksi tentang bagaimana sebuah fungsi bisnis. Secara ringkas proses pemodelan bisnis dapat digambarkan berikut, pihak owner akan menetapkan capaian bisnis dan sumber daya yang digunakan, kemudian pihak business modeller akan membuat struktur, rancangan proses, dan alokasi sumber daya untuk memenuhi proses bisnis yang ditetapkan oleh owner. Selanjutnya pihak pengembang sistem akan memulai merancang sistem dan teknologi informasi yang dapat digunakan dalam model bisnis tersebut.
CIM dimaksudkan untuk menjembatani perbedaan antara penggambaran domain persoalan beserta kebutuhannya dengan rancangan dan konstruksi atas artifak yang memenuhi kebutuhan domain tersebut.
Plattform Independece Model
Plattform independent model merupakan model yang dihasilkan dalam plattform independent viewpoint. Model ini menggambarkan sistem namun tidak memberikan penjelasan detil atas penggunaan platform. PIM dapat terdiri dari spesifikasi informasi dan komputasi layanan yang diberikan dalam enterprise. Sebagai model bagi platform, PIM memuat sekumpulan konsep teknis umum tentang pemanfaatan perangkat keras dan perangkat lunak dalam arsitektur teknologi informasi di enterprise. Untuk implementasi sistem, PIM akan ditransformasikan ke bentuk yang secara teknologi bersifat lebih khusus dan mendetil. Proses transformasi ini dikenal sebagai pemetaan PIM ke dalam bentuk PSM. Karenanya dalam menyusun PIM, seorang arsitek akan memperhatikan sifat-sifat umum dari arsitektur yang mungkin diterapkan dalam berbagai spesifikasi teknologi.
Plattform Spesific Model
Plattform spesific model (PSM) merupakan model yang siap diimplementasikan ke bentuk kode program aplikasi. Dalam Plattform spesific model, semua informasi dicukupkan bagi implementasi, sehingga tingkat detil model memungkinkan programmer untuk mengkodekan dalam pembangunan program aplikasi.
Transformasi
Untuk mendapatkan model yang siap bangun, MDA memberikan beberapa cara transformasi dari model PIM ke model PSM. Proses transformasi ini dapat dilakukan dengan cara antara lain :
* Memetakan model PIM pada tipe suatu teknologi. Cara ini dilakukan dengan menyiapkan aturan pemetaan model PIM bagi implementasi di teknologi tertentu, atau dengan memberikan spesifikasi tipe model bagi PIM dan PSM dalam bentuk aturan meta model. Penggunaan cara ini memberikan kemudahan bagi seorang arsitek dalam merancang aplikasi, namun sering kali PSM yang dihasilkan kurang memiliki karakteristik unik, disebabkan hilangnya informasi atas karakteristik teknologi dalam PIM.
* Memetakan model PIM pada bentuk siap pakai di suatu teknologi (instance mapping), hal ini dilakukan dengan cara menambahkan suatu penanda pada PIM sebagai cara membentuk model siap pakai. Penanda ini bukan merupakan bagian dari PIM. Penggunaan cara ini memudahkan bagi developer untuk membangun PSM, disebabkan karena karakteristik teknologi yang telah ditambahkan dalam bentuk penanda bagi PIM. Kekurangan dari cara ini, lebih karena arsitek mengalami bias dalam merancang PIM dikarenakan kuatnya orientasi bagi kesesuaian PIM dan penanda.
Untuk membangun PSM kedua cara di atas sering digunakan secara bersamaan.
Memetakan MDA dalam zachman framework
Korelasi antara zachman framework dan MDA, tampak saat membandingkan perspektif owner terhadap cara pandang CIV, perspektif desainer terhadap cara pandang PIV, dan perspektif pembangun terhadap cara pandang PSV. Korelasi ini digambarkan di bawah ini.
Arsitektur Teknologi
Pengertian arsitektur Teknologi
Spewak mendefinisikan arsitektur teknologi sebagai deskripsi jenis teknologi dominan (platform) yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan kerja bagi aplikasi yang mengelola data. Arsitektur teknologi dipahami bukanlah analisis kebutuhan detil desain jaringan perangkat komputasi enterprise. Arsitektur teknologi didefinisikan setelah arsitektur aplikasi selesai didefinisikan15.
Demikian maka arsitektur teknologi dapat disimpulkan sebagai model bagi platform, dimana arsitektur teknologi memuat sekumpulan konsep teknis umum tentang pemanfaatan perangkat keras dan perangkat lunak dalam teknologi informasi di enterprise. Dalam titik simpul ini, arsitektur teknologi dapat disamakan dengan model platform mandiri di MDA.
Dalam menyusun arsitektur teknologi perlu memperhatikan sifat-sifat umum dari arsitektur yang mungkin diterapkan dalam berbagai spesifikasi teknologi.model sistem pada mesin virtual dengan netralitas teknologi. Mesin virtual tersebut dinyatakan sebagai sekumpulan bagian atau layanan yang bebas dari platform tertentu.
Spewak menandai tiga hal pokok yang diperlukan dalam arsitektur teknologi, yaitu:
1. arsitektur teknologi memberikan deskrispsi atas prinsip platform teknologi. Prinsip platform teknologi merupakan aturan dan kebijakan yang menyediakan arahan atau pedoman untuk pengadaan platform teknologi sebagai lingkungan kerja penggunaan data dan aplikasi.
2. arsitektur teknologi memberikan deskripsi ketersebaran data , aplikasi dan platform terkait lokasi bisnis serta konfigurasi ketersebaran tersebut.
3. Arsitektur teknologi memodelkan hubungkan platform teknologi ke aplikasi dan fungsi bisnis. Relasi ini bertujuan untuk menjustifikasi platform teknologi dengan melihat manfaatnya terhadap aplikasi atau fungsi bisnis.
Penutup
Setelah mengurai pengertian tentang enterprise arsitektur dan arsitektur teknologi, tampak bahwa perbedaan mendasar antara arsitektur dan desain terletak pada tingkat perancangan yang dilakukan, dalam arsitektur perancangan yang dilakukan lebih pada tingkat tinggi (abstraksi) sehingga dapat menjadi panduan dalam merancang sistem untuk diimplementasikan. Dalam perancangan desain, yang dilakukan merupakan perancangan untuk memenuhi prasyarat fungsional agar produk dapat dibangun, sehingga menjadi panduan untuk pembangunan produk.
Referensi :
1 Zachman, J.A, A framework for Information System Architecture, IBM System Journal Vol. 26 No.3 , IBM , 1987
2 The Open Group, The Open Group Architectural Framework (TOGAF) version 8.1 : Enterprise Edition, The Open Group, 2003.
3 CIO Council, Federal Enterprise Architecture Framework version 1.1, 1999.
4 Kruchten, Phillipe. Architectural Blueprints—The "4+1" View Model of Software Architecture. IEEE Software 12, pp. 42-50. November 1995.
5 The Open Group, The Open Group Architectural Framework (TOGAF) version 8.1 : Enterprise Edition, The Open Group, 2003.
6 Osvalds, G. (2001), Definition of Enterprise Architecture-centric Models for the Systems Engineer, Paper Presented at Eleventh Annual International Symposium of the International Council on Systems Engineering (INCOSE). July 2001
7 CIO Council, Federal Enterprise Architecture Framework version 1.1, 1999.
8 Macaulay, Andrew. Enterprise Architecture Design and the Integrated Architecture Framework. Microsoft architects journal pp 03-06. January 2004.
9 Macaulay, Andrew. Enterprise Architecture Design and the Integrated Architecture Framework. Microsoft architects journal pp 03-06. January 2004.
10 BPTrends. Enterprise Architecture. Business Process Trends Newsletter, Volume 2 No. 1. January 2004.
11 Zachman, J. A. (1987), A framework for information systems architecture, IBM Systems Journal, 26(3), 276-292.
12 Sowa, J. F., Zachman, J. A. (1987), Extending and formalizing the framework for information systems architecture, IBM Systems Journal, 31(3), 590-616.
13 Zachman, J. A. (1996), The Framework for Enterprise Architecture: Background, Description, and Utility, Zachman International, Inc.
14 OMG. MDA Guide Version 1.0.1. June 2003.
15 Spewak, S. H., Hill, S. C. (1992), Enterprise Architecture Planning: Developing a Blueprint for Data, Applications, and Technology, John Wiley & Sons, Inc.

Baca Lebih Lanjut......